Like Like

Selasa, 28 Juni 2011

*galau*

hari ini semua terjawab, tentang pertanyaanku ke risma si bocah luar biasa yang belum dia jawab sebelum ini.
dan jawaban itu adalah "aku nganggap mas faiz itu kaya' kakak ku" entah gue harus senang karena jawaban yang sudah lama gue tunggu telah dia jawab atau harus bersedih karena itu bukan jawaban yang gue harapkankan.
yah hari ini gue menggalau seperti layaknya manusia gagal cinta dan sepertinya nulis postingan ini adalah acara paling tepat buat ngisi ke galauan hari ini.
gue sangat tau kalo' hidup ini merupakan sebuah pilihan dengan segala resiko di dalamnya, gue milih mencintai risma itu berarti gue harus menerima resiko bakal di cintai balik/ di tolak.
sebelum ini pun gue juga sudah mempersiapkan mental dan batin gue untuk menerima kemungkinan bakal di tolak sama risma.
mencoba dengan membatasi perasaan gue ke dia, gue ga' pingin terlalu cinta dengan orang yang belum jadi pacar gue.
tapi sepertinya itu percuma, yah.. cinta ya cinta suka ya suka.. dan itu ga' bisa di batasi seperti yang gue lakuin ke risma.

saat telpon tadi pun gue masih gelagepan ngomong sama dia, sebenernya masih banyak yang pengen gue ungkapin ke dia.
di akhir pembicaraan dia bilang ke gue, "semoga mas faiz bisa nemuin bocah luar biasa yang lainnya ya"
gue pun ketawa kecil dan bilang ke dia. "yah semoga aja ada ris"

gue ga' pingin maksain ke hendak risma, dalam hidup ini gue memang ingin ada seorang wanita yang mencintai gue apa adanya, segala kekurangan dan kelebihan gue. dan kalo' risma ga' bisa, gue ga' bakal maksa dia dan mungkin suatu saat bakal ada bocah luar biasa lainnya yang bakal ngisi hidup gue.
yah.. smoga saja.

Minggu, 19 Juni 2011

*bocah luar biasa*

namanya risma afitah, adek kelas gue di smk telkom, anaknya pinter, religius, tidak mempunyai slera humor dan sedikit pucat seperti anak yang terkena penyakit anemia akut.
dia salah satu tim redaksi "kritis" (majalah skolah), salah satu tempat di mana gue mempromosikan blog ini dan tulisan gue.
di kritis pun risma juga ikut menyumbangkan kreasinya, waktu itu dia nyumbangin hasil gambarnya yang berupa komik dan gue tertarik dengan gambarnya.
yah.. seperi bang dika, gue pingin ada sentuhan lain di blog ini, bukan cuma tulisan tapi ada gambaran tangan/komik lebih tepat.
masalahnya tangan ini cuma bisa buat pegang sendok dan kembalinya ke perut doang.

ya' setelah lama menyimpan rasa ingin berkenalan dengan tujuan membuat kolaborasi kemampuan kita, gue memberanikan diri dengan meng-add nya di akun facebook gue.
dan ga' lama setelah itu dia menerima permintaan pertemanan gue, mulai dengan message2an gue memperkenalkan diri ke dia begitu pula sebaliknya.
setelah lama berkenalan dan gue semakin akrab dengan risma gue sadar akan beberapa hal yang salah dari tafsiran gue di atas.
dia yang terlihat pucat itu ternyata memiliki senyum yang luar biasa manisnya dan yang awalnya gue kira dia ga' punya selera humor ternyata dia pelawak yang cukup kocak dia pun memiliki tawa yang keras untuk cewe' se ukurannya. (yah, gue suka itu.)
ya.. kita memang sering bercanda saat membals 1 message ke message yang lainnya, dan pada suatu hari ketika dia sedang menjalani PSG (pembelajaran sistem ganda) di mana dia berada di dunia lain (selain pondok) yang itu artinya dia membawa hand phone, di lain sisi gue juga merasa sudah deket dengan ni bocah, dan gue pun memberanikan diri untuk coba telpon dia.
"hallo ini risma.??"

"iya mas, ada apa ya?"
#hening sejenak.

"ehhhmmm.. lagi ngapain ini ris?"
dia jawab.
"lagi ada masalah ini mas."
#sedikit terkejut.
"loh-loh ada apa?"
dia pun menceritakan masalahnya ke gue, dan sebisa dan se cool mungkin gue mencoba memberikan solusi ke dia.
dan bagusnya solusi gue yang SOK cool itu berhasil menenangkan hatinya, sedikit joke pun gue berikan ke dia supaya dia bisa lebih enjoy sama gue.
dia yang tadinya nangis sambil cerita ke gue pun akhirnya bisa berubah menjadi nangis sambil ketawa.(kok ada yang beginian?) hahaha
yah.. ini 1 hal yang ga' pernah gue temuin sebelumnya kolaborasi yang aneh menggabungkan tangis dan tawa.

di awal perkenalan kita pun sebenerya gue ingin mengolaborasikan keahlian kami masing-masing, keahlian gue menulis pun ingin gue satukan dengan keahlian menggambarnya risma dengan harapan muncul lah 1 karya hebat yang kontrofersial seperti kolaborasi tangis dan tawa yang berhasil risma ciptakan.(yah dialah si bocah luar biasa)
tapi sayangnya di saat gue ingin memadukan ke ahlian kita gue sedang di hadapkan dengan yang namanya kelas 3 dan gue kudu konsen sama yang namanya UAN.
kolaborasi itu pun di tunda.

seiring berjalannya waktu dan banyak kejadian yang membuat gue dan risma semakin dekat, gue jadi punya perasaan yang lain ke dia, yah.. gue akui gue suka sama risma.
sebenernya gue minder saat memiliki perasaan suka ke dia, ya siapa yang ga' minder menjadi pria dengan otak berkapasitas minim dan menyukai gadis sepinter dia.
dia menjadi tembok yang harus gue lampauin, dan itu gue anggap sebagai motivasi dari risma buat gue.
risma ga' pernah bicara banyak ke gue tapi gue tau dia adalah bocah mandiri dan tau mana yang harus di utamakan dalam hidupnya.
gue jadi malu kenapa gue orang yang lahirnya lebih dulu bisa kalah dewasa dengan seorang bocah, yah gue tegasin dia adalah bocah yang luar biasa, dan karena ini lah gue suka sama risma.
dan setelah memantapkan hati, gue pun berusaha mengungkapkan perasaan gue ke risma, dan di saat gue bilang "ris kamu mau ga' jadi pacar ku.?" dia menjawab "aku masih pingin sendiri mas".
di sini ada 2 kemungkinan, dia memang lagi pengen jomblo/ dia menolak gue dengan cara yang tidak menyakiti hati gue.

sebenernya gue masih belum puas dengan jawaban yang dia berikan saat itu ke gue tapi sampai sekarang pun komunikasi di antara kita baik-baik saja, sama seperti saat sebelum gue menyatakan cinta gue ke risma.
dan setlah lulus pun gue belum pernah menanyakan lagi tentang kejelasan kolaborasi yang menjadi topik utama perkenalan kita, sama seperti kejelasan hubungan yang gue jalani dengan risma sekarang.
semua masih samar-samar, dan mungkin sampai saatnya nanti semua pasti akan terjawab, apakah hubungan dan kolaborasi ini akan menghasilkan sesuatu ataukah hanya cerita semu.